Buku bekas Lalu Waktu menghimpun 60 puisi dan dua
esai Radhar Panca Dahana. Puisi-puisi tersebut dikelompokkan ke dalam tiga
kumpulan, yakni “Menjala Langit”, “Mencari Negeri”, dan “Mengandung Mendung”.
Sedangkan, dua esai itu adalah “Matinya Seorang Penyair” dan “Ketika Sajak
Menjadi Waktu Menjadi Batu”.
“Lalu Waktu berisi sejumlah
besar tulisan yang dalam banyak hal berbeda dengan corak yang pernah saya sebut
‘sajak-sajak suasana’, atau sajak-sajak yang ‘imagistis’. Apa yang disajikan
Radhar, sebagaimana banyak puisi Indonesia sejak duapuluh tahun terakhir,
barangkali bisa disebut ‘reflektif’: sajak-sajak yang secara sepintas nampak
merupakan sajak-sajak statemen, dan sepintas lain seperti sajak argument,
tetapi pernyataan dan perdebatan itu pada hakikatnya bukan suatu konklusi
pemikiran, melainkan suatu argumentasi yang berkejaran dengan
kesimpulan-kesimpulan, dan kesimpulan-kesimpulan yang mrucut oleh argumentasi;
dalam arti tertentu ini adalah suatu percakapan yang cerdas dengan pengalaman
batin sendiri, tetapi sebenarnya juga suatu pergumulan ‘aku’ dengan ‘yang
lain’,” papar Goenawan Mohamad pada catatan penutupnya berjudul “Sebuah Sajak
yang Menjadi…”.
Buku ini pertama kali
diterbitkan Pustaka Firdaus, Jakarta, pada Mei 1994. Buku bekas yang kami jual
ini merupakan cetakan pertama tersebut.
Judul: Lalu Waktu, Sajak dalam Tiga Kumpulan (1985-1994)
Penulis: Radhar Panca Dahana
Penutup: Goenawan Mohamad
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 129 Halaman
Dimensi: 14 x 21 Cm
Penerbit: Pustaka Firdaus,
Jakarta
Tahun: Cetakan Pertama, 1994
Kondisi: Cukup Bagus (Bercak-bercak
tipis kecokelatan karena termakan usia di balik cover depan, beberapa lembar
pertama dan terakhir, serta di balik cover belakang. Bekas lipatan di sudut
kiri atas cover belakang hingga sejumlah lembar ke dalam.)
Harga: Rp29.000
Stok: 1
Semua buku yang kami jual
merupakan buku original, termasuk buku ini.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar secara jelas dan tak melanggar aturan hukum. Jangan lupa mencantumkan e-mail yang benar supaya kami dapat membalas.