Buku Rakyat Belum Merdeka: Sebuah Paradigma
Budaya dibuka W.S. Rendra dengan paragraf yang
menohok: “DI awal abad ke-21 tarikh Masehi ini, saya memberi kesaksian, bahwa
meskipun Negara Indonesia adalah negara merdeka, tetapi Rakyat Indonesia, atau
Bangsa Indonesia, belum merdeka. Adapun para penindas rakyat yang utama adalah
Lembaga Eksekutif (Pemerintah) ORLA-ORBA, dan SEMUA partai politik yang ada.”
“Oleh karena itu,”
tambah Rendra pada bagian lain, “di masa transisi ini, kesadaran akan hak
beroposisi itu jangan hanya ditujukan terhadap pemerintah, tetapi juga terhadap
partai-partai.” Oposisi tersebut dilakukan agar partai-partai itu benar-benar
ada gunanya untuk menciptakan reformasi.
“Dari pandangan
kebudayaan, reformasi politik-sosial-ekonomi tidak menjadi reformasi yang
sebenarnya apabila tidak berhasil memberdayakan rakyat sebagai warga negara,
sehingga akhirnya seluruh rakyat Indonesia bisa merdeka bersama.”
Rendra kemudian
mengusulkan sembilan agenda perjuangan untuk memberdayakan dan memerdekakan
seluruh rakyat Indonesia secara bersama. Baginya, memerdekakan rakyat merupakan
tugas tiap warga negara. Dengan cara mandiri, berdikari, berkarya, kemudian
bermanfaat bagi sekitar, bahkan bangsa dan negara.
Buku ini pertama kali
diterbitkan Pustaka Firdaus, Jakarta, pada Mei 2000. Tak lama setelah naskah
tersebut rampung ditulis atau diperbaiki. Buku yang kami jual ini adalah
cetakan pertama tersebut.
Judul: Rakyat Belum
Merdeka: Sebuah Paradigma Budaya
Penulis: Rendra
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: iv + 51 Halaman
Dimensi: 12 x 17 Cm
Penerbit: Pustaka Firdaus, Jakarta
Tahun: Cetakan Pertama, 2000
Kondisi: Bagus (Buku baru stok lama.)
Harga:Rp35.000
Stok: 67 (47 TERJUAL)
Semua buku yang kami jual merupakan buku
original, termasuk buku ini.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar secara jelas dan tak melanggar aturan hukum. Jangan lupa mencantumkan e-mail yang benar supaya kami dapat membalas.