Buku bekas Samin menghimpun 10 cerpen Kusprihyanto Namma. Mulai dari “Biru”, “Mun”, “Kembang Tebu”, “Pundhen”, “Samin”, “Jawa”,
“Bedil”, “Patrem”, “Dom”, hingga “Tuyul”.
Samin menjadi judul buku ini
lantaran ia adalah bentuk pilihan politik saat bumiputra melawan colonial
Belanda. Samin memang selalu berhadapan dengan imperialism dan kolonialisme.
“Maka tak mengapa saya menjadi Samin karena saya percaya bahwa keindonesiaan
itu sangat kaya. Saya tak pernah memandang Barat sebagai suatu yang perkasa.”
Itulah pendirian Kusprihyanto Namma pada pengantar buku ini.
Buku ini pertama kali
diterbitkan Gerilya Peradaban, Surakarta, pada 2007. Buku bekas yang kami jual
ini merupakan cetakan pertama tersebut.
Judul: Samin
Penulis: Kusprihyanto Namma
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 60 Halaman
Dimensi: 15,5 x 20,5 Cm
Penerbit: Gerilya Peradaban,
Surakarta, bekerja sama dengan Dokumentasi Budaya Teater Magnit, Ngawi; Jurnal
Boemiputra; dan Buletin Sastra Pawon, Surakarta
Tahun: Cetakan Pertama, 2007
Kondisi: Bagus
Harga: Rp24.000
Stok: 2
Semua buku yang kami jual
merupakan buku original, termasuk buku ini.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar secara jelas dan tak melanggar aturan hukum. Jangan lupa mencantumkan e-mail yang benar supaya kami dapat membalas.